Rabu, 29 September 2010

PENDAFTARAN

Pekan Biasa XXIII
5 September 2010

Banyak sekali dibuka pendaftaran. Entah pendaftaran sekolah, pendaftaran kepegawaian, pendaftaran kependudukan, pendaftaran pasien, bahkan mau makan di tempat favorit pun harus daftar booking dulu. Luar biasa memang. Yang biasa adalah bahwa untuk mendaftar ada syaratnya. Entah administratif, maupun kualitatif. Mau daftar booking tempat makan juga harus mencatatkan nama dan - tentu saja - mesti siap bayar tagihan. Pokoknya ada pendaftaran ya ada persyaratannya.

Mau daftar menjadi pengikut Tuhan Yesus juga ada persyaratannya. Dan persyaratan itu dinyatakan dengan sangat ekstrim. (Bdk Luk 14:26-33). Dalam bahasa yang lebih bersahabat kira-kira begini:

ayat 26. harus siap meninggalkan keluarganya, bahkan siap kehilangan hidupnya. Kata benci pada ayat ini digunakan sebagai bentuk sarkastik, kata kasar yang menekankan bahwa sayang pada keluarga yang bisa menghalangi cinta kasih kepada sesama. Nepotisme adalah salah satu bentuk yang paling riil, bahwa sayang keluarga bisa sangat menghancurkan nasib orang lain.

ayat 27. harus setia menjalani hidupnya yang mungkin penuh kesulitan sebagai pengikut Yesus. Siapa yang tidak merasa sulit jadi murid Tuhan Yesus: bila harus ditampar pipi kiri harus menyerahkan pipi kanan (boro-boro membalas), harus berdoa untuk orang yang menganiaya hidupnya, harus selalu memaafkan (cape deh berhitung 7x7, pokoknya harus sering sekali). Sering ada undangan dengan code dress tertentu, mesti berpakaian resmi, atau justru harus pakai jeans dan t-shirt putih, dlsb. Nah code dress mutlak perjamuan Tuhan adalah mengenakan cinta kasih dan memanggul salib.

ayat 28-32. harus memikirkan dan mempertimbangkan segala pilihan hidup dengan sangat baik dulu sebelum memutuskan pilihan hidup. Bukan hanya urusan menikah atau tidak menikah atau beli tunai atau pakai kredit. Tetapi juga mau punya anak berapa, pacaran dengan siapa, mau tinggal dimana, kerja dimana, kredit sama siapa, dlsb. Mau jadi imampun setiap tahun selalu ditanya pembimbing rohaninya dan superiornya: mau terus atau tidak. Biarpun nyatanya Gereja Katolik krisis imam, tapi kalau jawabannya 'tidak' ya dipersilahkan meninggalkan biara atau seminari. Karena sekali menjawab 'ya bersedia', seperti pada saat sakramen perkawinan, maka ikatan itu akan berlangsung seumur hidup. Tidak ada opsi cancel, apalagi decline. Kalau salah pilih bagaimana? Ya maka dari itulah: pikirkan dahulu. Memangnya enak kalau terlanjur basah ... eh, salah?

ayat 33. harus melepaskan kemilikannya. Kemilikan? Wah ini kosakata baru dalam bahasa Indonesia, tapi mungkin orang jawa mengenal kata kemiliken. Saya sengaja menggunakan kata kemilikan untuk menegaskan bahwa yang menurut saya penting dilepaskan adalah perasaan selalu ingin menguasai harta milik. Karena kata kepemilikan mungkin lebih terkait dengan adanya hak atas harta milik. Harta milik adalah sesuatu yang sangat berguna, untuk membiayai cinta kasih. Tresna ora mung abab ning yo ragad, cinta itu tidak hanya kata-kata atau sebatas ucapan, tetapi perlu biaya juga. Benar bukan? Sama benarnya dengan money is not every thing but some thing.

Selamat hari Minggu.

Tidak ada komentar: