Kamis, 15 April 2010

TANDA-TANDA

11 April 2010,

Pekan Paskah II

Betapapun sepelenya suatu tanda, tetapi sekumpulan tanda dapat membantu seseorang membuat kesimpulan yang tepat. Dokter perlu tanda-tanda sebagai bagian dari proses diagnosa apakah seseorang terserang suatu penyakit. Petani juga perlu tanda-tanda sebelum mulai memanen. Thomas Didimus pun mensyaratkan adanya tanda-tanda khusus pada tubuh Yesus sebelum ia percaya bahwa setelah disalibkan Tuhan Yesus memang sungguh sudah bangkit.


Perlunya tanda-tanda itu juga dituntut oleh orang banyak yang mengikuti para murid. Beberapa di antara orang banyak itu malah seolah-olah menjadi memburu berkah (=ngalap berkah).Tidak pernah diceritakan apakah Tuhan terganggu dengan sikap orang banyak itu. Malah sebaliknya, tanda-tanda itu dibuat Yesus agar semakin banyak orang percaya. Dan Yesus adalah pribadi yang siap repot demi orang lain, terutama bagi mereka yang berharap dan percaya kepadaNya. Begitu banyak tanda-tanda yang dibuat Yesus. Sampai-sampai ditulis:“Karena memang masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus di depan mata murid-murid-Nya, yang tidak tercatat dalam kitab ini, tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya” (bdk Yoh 20:30-31).

Tetapi saya bersyukur bahwa anda sekalian kiranya tidak merasa perlu tanda tambahan apapun lagi untuk percaya bahwa Kristus telah bangkit.
Yesus memang tidak pernah berhenti dengan tanda semata-mata. Tanda itu hanyalah semacam petunjuk atau clue bahwa Yesus telah melakukan sesuatu. Melakukan suatu inilah yang harus digarisbawahi sebagai pernyataan iman. Rasul Paulus berkali-kali menuliskan hal ini sebagai bagian yang sangat penting, sebagai mutiara iman. Berbicara kepada kaum awam, kaum muda dan keluarga, Bapa Suci mengatakan “jangan takut untuk menghayati dan membawa kesaksian iman ke berbagai bidang masyarakat, dalam berbagai situasi dimana manusia berada”.

Dalam bahasa iklan, Talk Less Do More.
Jelas, bukan?

Tidak ada komentar: